Posts

Showing posts from May, 2016

Photo 1 & 2 Undangan US Cons Medan; 3 Imnati Ilyas Shofwan dan Adam Putra Shofwan di depan Masjid Agung London; 4 Rocher de Naye, Montreux, Swizterland.

Image
1. Undangan Semangat Kerjasama US dan Sumatera 2. Undangan Perpisahan Robert Ewing  3. Imnati Ilyas  Shofwan dan Adam Putra Shofwan, di depan Masjid Agung Kota Metropolitan London, Inggris, Agustus 2004 (Foto: SK) 4. The top of Rocher de Naye, Montruex, Swizterland, May 18, 2013

Muslimah Bebas Berjilbab Selebritis

Image
Surat Shofwan Karim dari London (9) :   Muslimah Bebas Berjilbab Selebritis Sahabatku Bagindo Darlis, Cucu Magek Dirih, Hasril dan Eko.Terhadap fenomena semakin banyaknya jumlah pemeluk Islam dan warga Muslim di Inggris, dapat dibenarkan melalui pengamatan. Meskipun saya belum mendapatkan angka statistik. Angka itu tidak akan ada, karena soal agama tidak temasuk pertanyaan cacah jiwa di sini. Jadi kalaupun ada angka, itu pasti estimasi semata. Saya mengamati pada setiap kali naik kereta bawah tanah atau underground yang di sini juga disebut tube. Ada saja perempuan muslimah yang berjilbab. Begitu pula ketika naik bus kota pemandangan yang sama soal wanita berjilbab itu.   Satu atau dua kali kali saya sengaja berdiri di pinggir jalan Oxford Syrcus.   Inilah jalan paling macet oleh bus kota. Karena dari sini dengan jalan penyanggah di kiri dan kanannya menjadi   tempat bus kota berputar kembali ke rutenya. Kira-kira seperti situasi Jalan Mohammad Yamin arah ke Masjid Taqwa Mu

Masjid Sentral Landmark Kota

Image
Surat Shofwan Karim dari London (8): Masjid Sentral   Landmark Kota             Sahabatku Bagindo H. Darlis, Cucu Magek Dirih Sutan Zaili, Hasril Chaniago dan Eko Yance. Hari   Jum’at (30/7/2004) kami ke Masjid Sentral London dan Pusat Kebudayaan Islam atau tertulis London Central Mosque and Islamic Cultural Centre. Ini kali ketiga saya berkunjung ke masjid ini setelah Oktober 1994 dan September 1996.             Msjid ini dengan mudah dijumpai. Apalagi ada tertera di dalam peta kota megapolitan London.   Masjid ini menjadi salah satu landmark bagi kota ini. Masjid yang terletak di sudut Regent Park itu tidak ada perubahan sejak sepuluh dan delapan tahun lalu. Kecuali di sepanjang dinding dalamnya. Dulu di situ dinding tanpa pajangan apa-apa dan bersih . Sekarang berjejer secara rapi lemari buku dan kitab. Dulu buku-buku itu terletak di ruangan setelah pintu masuk. Kemudian di bagian yang tidak ada lemari buku ada kursi berjejer dan ada yang disusun berlapis di atasnya

Pangeran Charles Sebagai Patron OCIS dan Mohammad Natsir Sebagai Board of Trustees

Image
Surat Shofwan Karim dari London (7): Pangeran Charles Sebagai Patron   OCIS dan Mohammad Natsir Sebagai Board of Trustees              Sahabatku Bagindo H. Darlis, Cucu Magek Dirih Sutan Zaili, Hasril Chaniago dan Eko Yance. Dialog kami berjalan hampir satu setengah jam. Menurut Farhan, Centre ini di dalam mengangkat dewan pembina dan penyantunnya apalagi manajeman dan staff pengelola, bebas dari kaitan politik dan ideologi. Direktur OCIS yang berstatus the Prince of Wales Fellow, Magdalena College, Oxford itu, menekankan fungsi   netralitas dan bersih dari segala yang berbau non-akademik. Pertimbangan semata-mata berdasarkan kualitas dan kapasitas perorangan. Tingkat profesionalitas dan ilmu serta wibawa mereka di dunia Islam yang menentukan. Mereka yang diangkat menjadi anggota Dewan Pembina dan Penyantun   benar-benar yang berkaliber internasional. Dari Indonesia baru ada almarhum Dr. Mohammad Natsir, kata Farhan berkebangsaan India itu. Dipilihnya Pak Natsir,