Posts

Showing posts from December, 2023

Sufyarma Sahabat Abadi: Ligat, Liek, Tegas dan Santun

Image
Prof Dr H Sufyarma Marsidin, M.Pd. (Internet) Sufyarma Sahabat Abadi: Ligat, Liek, Tegas dan Santun Oleh Shofwan Karim “Gajah mewariskan gading, harimau mewariskan belang, manusia mewariskan nama. Sahabatku Sufyarma  abadi dalam ligat, liek, tegas dan santun”  Tiba-tiba saja saya sadar. Pada 09 Februari 2024  ini Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd bermilad ke-70. Seorang teman saya yang insya Allah abadi dalam persahabatan. Setelah melalui  pencarian yang panjang menyesuaikan dengan hari dan kalender hijriah,   ternyata saya lahir hari Ahad 17 Juni 1951 bertepatan dengan 12 Ramadhan 1370. Walaupun dalam KTP dan dokumen resmi tercatat 12 Desember 1952. Artinya usia saya terpaut 3 tahun dari beliau.  Persahabatan kami berkelindan dalam rajutan keikhlasan dalam kebersamaan. Setelah lama tak satu “kapal pesiar” kehidupan, sekarang kami bersama lagi sebagai  anggota Tim Ahli-Dewan Pakar DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan  beberapa pakar lain dari berbagai unsur. Begitu pula sejak 1990-an

Stuktur dan Kultur dalam Afirmasi Karakteristik Prov Sumbar UU N0 17 Tahun 2022 Bab II Ps 5 Huruf C

Image
 Stuktur dan Kultur dalam Afirmasi Karakteristik Prov Sumbar  UU N0 17 Tahun 2022 Bab II Ps 5 Huruf C Pemantik Diskusi Shofwan Karim

Cerita Di Balik Munculnya Usulan Jokowi Tiga Periode

Image
  https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh3blZjYgKoON-QGt07mdm2EwHP-Iv5cHnIgaYeqN0c-VfpIUCCqtXEBnKT9kByH7xJIyIVJAlEiRaL-ysuQ7SFrXExEKsvAyS1p-qfc5oKDYSgDW3Xk32Wvu03zenYBUbaFolxnJkXC1o55iDezzyUeH2vol9Jf5OPDXRaZLwkA17MwY_a3klkfA Qodari menceritakan alasannya mengajukan ide tiga periode beberapa tahun lalu. Ia mengatakan usulan tersebut dilontarkan untuk meredam polarisasi politik yang membelah masyarakat. "Teori saya adalah, (polarisasi) itu cuma bisa dicegah dengan cara paslon tunggal melawan kotak kosong," kata Qodari saat wawancara dengan Wahyu Muryadi atau Om Why dalam program 'Pergulatan Politik' (Gultik) yang diadakan Katadata.co.id seperti ditulis pada Sabtu (2/12). Qodari mengaku pesimistis kesepakatan antar elite bisa menyelesaikan polarisasi di tengah masyarakat. "Itu cuma bisa dicegah dengan cara paslon tunggal melawan kotak kosong," katanya. Alasan lainnya, Qodari menilai kesempatan yang diberikan kepada presiden untuk membangun Indonesia