Komisaris dan Direksi Semen Padang Dirombak

Komisaris dan Direksi Semen Padang Dirombak

Arsip 2011

Shofwan Karim.Waja1
DR. Drs. H. Shofwan Karim Elha, M.A.

Komisaris dan Direksi Semen Padang Dirombak

Widodo Dicopot Dari Kursi Dirut JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Semen Padang (PTSP) yang dipimpin oleh Dirut PT Semen Gresik (PTSG), akhirnya menetapkan Munadi Arifin sebagai Direktur Utama (Dirut) PTSP menggantikan Widodo. RUPSLB berlangsung di kantor PT SG, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/6).

Selain Munadi Arifin, wajah baru dalam jajaran direksi juga terdapat nama Benny Wendri. Mantan Sekretaris Perusahaan PTSP itu dipercaya untuk menempati posisi Direktur Pemasaran. Pejabat karir PTSP lainnya yang juga menempati posisi direksi adalah Agus BN (Direktur Litbang dan Toto Sudibyo (Direktur Produksi). Sedangkan Eprilyono yang sudah menjabat lebih dari lima tahun berturut-turut sebagai Direktur Keuangan masih tetap dipertahankan.

Pada jajaran komisaris, tokoh masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) Basril Djabar dan pakar hukum Elwi Danil harus meninggalkan jabatannya karena diganti oleh Basril Basyar dan Syafrinawati Akbar. Sedangkan Muzani Syukur masih tetap sebagai komisaris utama. Demikian pula dengan Syofwan Karim dan Hidayat yang masih tetap di posisi komisaris.

Ada pun nama Ketua Umum Gebu Minang Asril Hamzah Tanjung dan mantan Kapolda Sumbar Dasrul Lamsudin yang sempat disebut-sebut bakal duduk di jajaran komisaris, akhirnya kandas. Begitu juga dengan nama Zulhefi Sikumbang (Ketua Umum Bakor IKK Padang), juga tidak dilirik pemegang saham.

Secara lengkap, susunan Dewan Komisaris PT SP hasil RUPSLB adalah Muzani Syukur (Komisaris Utama), didampingi oleh empat komisaris yakni Imam Hidayat, Syofwan Karim, Basril Basyar, dan Syafrinawati Akbar.

Sedangkan untuk posisi direksi adalah Munadi Arifin (Direktur Utama), Benny Wendri (Direktur Pemasaran), Agus BN (Direktur Litbang), Eprilyono (Direktur Keuangan) dan Toto Sudibyo (Direktur Produksi).

RUPSLB yang dipimpin Dwi Soetjipto itu berlangsung tertutup bagi wartawan. Bahkan usai RUPSLB PTSP juga tidak digelar konferensi pers sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan perseroan lainnya.

Usai RUPSLB, Munadi Arifin melalui telepon genggamnya menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan PTSG selaku pemegang saham untuk memimpin PTSP lima tahun ke depan. Dia juga mengungkap langkah awal yang akan ia lakukan bersama jajaran direksi antara konsolidasi internal lalu berusaha meningkatkan produksi dari 6,1 juta ton pertahun menjadi 6,5 juta ton pada tahun 2012.

“Kami akan berusaha meningkatkan produksi menjadi 6,5 juta ton tahun depan dan menargetkan dimulainya pembangunan Indarung VI serta kosentrasi mengisi pemasaran tetap wilayah Sumatera, Jakarta, Jawa Barat dan Banten,” ujar Munadi.

Menyinggung keluarnya izin pemanfaatan hutan lindung seluas 412 hektar di Bukit Karang Putih untuk cadangan bahan baku PTSP, Munadi merasa sangat lega. “Keputusan pemerintah itu memudahkan pihaknya untuk meminta pemegang saham segera mewujudkan pembangunan Indarung VI yang sudah lama tertunda.”

Optimisme yang sama juga diungkap Direktur Pemasaran PTSP Benny Wenri. “Saya akan berusaha sekuat tenaga menjalankan amanah ini, khususnya di bidang pemasaran,” ujar Benny yang selama ini terbilang efektif dalam berkomunikasi dengan pihak eksternal perusahaan.(fas/jpnn)

Comments

Popular posts from this blog

Islam di Minangkabau

Otonomi dan Perjuangan Pribumi Indian di Amerika