Bersama Prof. Armando Salvatore, McGill University


Kami sempat bertemu dan berdiskusi dengan Prof Armando Salvatore di ruangan kerjanya, Rabu, 18 Februari 2015. Sebagian wacana diskusi iu telah dimuat di Harian Singgalang.

Armando Salvatore
Professor of Global Religious Studies (Society and Politics)
Barbara and Patrick Keenan Chair in Interfaith Studies                                                                                                                    

Education

  • M.A. (University L'Orientale, Naples)   
  • Ph.D. (European University Institute, Florence)
  • Dr. Habil. (Humboldt University, Berlin)                                                      
                                                                                                                                        

Fields of specialization

  • Religion and Communication (with particular emphasis on the public sphere)
  • Sociology and Anthropology of Islam
  • Interfaith Studies
  • Religion and Globalization

 

Profile

Armando Salvatore is a sociologist of religion, culture and communication who has taught at Humboldt University, Berlin and at the Oriental Studies University, Naples (L’Orientale) before joining McGill. He earned his PhD from the European University Institute, Florence, in 1994 and his professorial habilitation from Humboldt University, Berlin in 2006. He has held research fellowships at the Institute for the Study of Islam in the Modern World (University of Leiden), the Institute for the Advanced Study in the Humanities (University of Duisburg-Essen), the Humboldt Center for Social and Political Research (Humboldt University, Berlin) and the Asia Research Institute (National University of Singapore).
Salvatore’s work emphasizes connectedness, comparison and theory. His current project focuses on the notion of the “civilizing process” in inter-Asian and global perspectives, within the background of debates on axial civilizations and the underlying transformations and interactions of faith traditions. He has just completed the book The Sociology of Islam. Knowledge, Power and Civility which is intended to be the first volume in a trilogy and will be published by Wiley-Blackwell at the beginning of 2016. He is also editing the Wiley-Blackwell History of Islam, a new reference work condensing historical, comparative and sociological perspectives on the study of Islam.
His most recent books (authored, edited, or co-edited) are Rethinking the Public Sphere Through Transnationalizing Processes (2013), Islam and Modernity: Key Issues and Debates (2009), The Public Sphere: Liberal Modernity, Catholicism, Islam (2007, pb 2010), Islam in Process: Historical and Civilizational Perspectives(2006), Religion, Social Practice, and Contested Hegemonies (2005) and Public Islam and the Common Good (2004, pb 2007).

Contact information

Birks Building
3520 rue University, Montreal, Quebec, H3A 2A7

Sekularisme itu Bukan Islam


Percakapan dengan Prof. Dr. Armando Salvatores, Guru Besar Studi Agama dan Associate Professor MacGill University Institute of Islamic Studies, Montreal, Kanada. (*)

Oleh Shofwan Karim

Di tengah suhu udara minus 24 ‘C, kami mencari gedung Birks. Sesuai janji dengan Prof. DR. Armando Salvatores, di situ kami bertemu dan diskusi.
Rabu lalu, (18/2) selesai sesi kerja CWY, sebelum naik bus Greyhound ke Ottawa, kami terseok-seok di tengah salju tebal kampus dalam kedinginan menusuk tulang.

Armando keluar dan persilahkan kami masuk ruangan guru gesar tempatnya sehari-hari bekerja. Ukuran luasnya terasa memadai dengan rak-rak buku dan file yang rapi.

Kursi dan meja kerja pribadi, meja dengan kursi diskusi, computer, printer, serta kursi sofa tamu empuk dengan meja segi empat seperti ruangan vip. Di situ Armando memunyai asisten tetap 1 orang.

Sesuai janji, langsung diberikannya sebuah buku buah karya bersama sebagai editor Muhammad Masud, Armando Salvatore dan Martin van Bruinessen. Judul buku itu adalah Islam dan Modernity (Islam dan Kemoderenan).

Peminat tinggi 
Di Universitas McGill ini ada belasan fakultas dan puluhan program studi. Di antaranya ada fakultas studi-studi agama. Di fakultas ini dipelajari berbagai agama di dalam kajian tekstual dan kontekstual.

Dikaji agama-agama itu dalam pemahaman konsep, ajaran aslinya dan praktik aplikasi dalam kehidupan pribadi dan etnis serta sosial kemasyarakatan dari pemeluknya di dunia.

Antropologi dan sosiologi agama merupakan repleksi dari ajaran teologi masing-masing agama dalam kehidupan nyata.

Studi agama Islam, mendapat tempat khusus. Pada awalnya bergabung di fakultas studi-studi agama ini sejak diluncurkan 1952/1953.

Belakangan berdiri sendiri menjadi Institut Studi Islam Universitas McGill (McGill University Institute of Islamic Studies).

Sejak 1970-an sampai sekarang kerjasama institut ini dengan direktorat perguruan tinggi kementerian agama terus berlangsung.

Di antaranya dosen yang mengambil S2 dan S3 studi Islam dan tukar progfesor tamu. Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, pernah menjadi profesor tamu di institut ini.
Kembali ke soal kuliah agama, uniknya menurut Armando, studi agama untuk mata kuliah pengantar diletakkan sebagai mata kuliah pilihan bagi seluruh fakultas dan prodi selain dari fakultas studi agama-agama itu.

Maka mahasiswa sipil, science, teknik, informasi, matematika, kedokteran, kesehatan, farmasi, kimis, fisika, hukum, politik, ilmu-ilmu sosial, ekonomi dan seterusnya dapat memilih mata kuliah ini.
Mereka dapat mengambil mata kuliah ini sebagai pilihan yang dihitung angka kreditnya.

Ternyata banyak sekali bahkan sebagian besar mahasiswa mengambil mata kuliah pilihan ini. Sesuatu yang menakjubkan di kampus modern, peminatnya sangat tinggi, katanya.

Sekularisme bukan Islam
Paham pemisahan agama dengan kehidupan, apalagi pemisahan urusan agama dan negara, tidak ada di dalam Islam. Begitu pemahaman saya, kata Prof. Armando.

Pada abad ke-16 dan 17, munculnya pemisahan itu hanya kemauan dari pihak tertentu di Eropa. Berbilang bangsa Eropa menjajah bangsa-bangsa Muslim. Maka paham itu masuk ke negeri-negeri Muslim.

Padahal sejak kelahirannya, Islam itu konsisten menjalankan urusan dunia dan akhirat, pribadi dan komunitas, di rumah, luar rumah atau ruangan public, syariat dan negara dalam satu nafas.

Bila terjadi pergesekan, itu karena sudah masuknya aura politik, kekuasaan dan ketidak sepahaman di dalam makna Islam yang orisinal dalam konteks kemoderenan. (*/Bersambung)
*) bagian 5, kunjungan ke Kanada Februari 2015 Published by http://hariansinggalang.co.id/sekularisme-itu-bukan-islam/
Advertisements
Occasionally, some of your visitors may see an advertisement here
You can hide these ads completely by upgrading to one of our paid plans.
Upgrade now Dismiss message

Diambl dari: https://shofwankarim.wordpress.com/2015/03/13/sekularisme-itu-bukan-islam/



Comments

Popular posts from this blog

Otonomi dan Perjuangan Pribumi Indian di Amerika

Sufyarma Sahabat Abadi: Ligat, Liek, Tegas dan Santun

Cerita Di Balik Munculnya Usulan Jokowi Tiga Periode