Wacana Pluralisme antara Pemahaman Publik dan Pemikiran Akademik di Indonesia
Adam Putra Shofwan dan Dior Eddy Pratomo, London, Agustus 2004 (Foto: Dok SK) Ms Syalabi dan Adam Putra Shofwan di Lantai 7 Perpustakaan Nasional Ismailiah-Alexandaria, Mesir, Juli 2004 (Foto: Dok SK) Wacana Pluralisme antara Pemahaman Publik dan Pemikiran Akademik di Indonesia1 Oleh Shofwan Karim2 I.Pendahuluan Wacana (diskursus) pluralisme di Indonesia cukup kencang dan marak sejak beberapa dekade belakangan sampai saat ini (tulisan dibuat 2007) . Beberapa kelompok dan perorangan pakar Islam tentang pemikiran moderen Islam cukup gencar membicarakannya. Wacana itu berkembang dalam karya tulis, ceramah, diskusi dan seminar baik langsung maupun melalui media massa. Para akademisi memperdebatkannya secara intensif dengan cara ilmiah dan dapat menambah wawasan ilmu dan akademik. Sejalan dengan itu, dalam sosialisasi pemikiran itu terpapar dan tertayangkan dalam media massa grafika, audio-visual dan elektronika yang diakses langsung oleh kalangan umum. Konsekuensinya, wacana p