Posts

Showing posts from September, 2016

Menjadi Mahasiswa Terjun Bebas Bak Sepasang Merpati

Surat Shofwan Karim dari London (1): Menjadi Mahasiswa Terjun Bebas Bak Sepasang Merpati Sahabatku H. Darlis, Zaili, Hasril dan Eko. Hari Senin 26/7 kami berangkat dari Bandara Lama Internasional Kairo. Bandara ini khusus basis penerbangan Egypt Air. Penerbangan lain dari berbagai perusahan seluruh dunia terletak pada Bandara Baru. Kami berangkat ke London dengan MS 777 pukul 14.05 waktu Kairo. Kami sampai di Terminal Heathrow London seyogyanya menurut tulisan di tiket adalah pk. 17.05 waktu setempat.   Penerbangan ditempuh 4 jam 55 menit. Akan tetapi, menurut Eddy Pratomo, SH, MA, Deputy Chief of Mission, atau wakil Duta Besar RI di London, kami terlambat. Ia telah berada di airport menjemput kami   sesuai jadwal. Tetapi pesawat kami terlambat 45 menit. Meskipun kami sudah di London, tetapi pikiran saya masih di Kairo. Ada tiga   hal lain tentang Kairo yang akan saya ceritakan. Pertama soal suka-duka mahasiswa Indonesia umumnya dan khususnya Minang di Mesir. Kedua tentang

RESOLUSI SEMINAR MASA DEPAN DEMOKRASI DAN GERAKAN ISLAM DI NUSANTARA

Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang RESOLUSI SEMINAR MASA DEPAN DEMOKRASI DAN GERAKAN ISLAM DI NUSANTARA Anjuaran SEKRETARIAT HIMPUNAN ULAMA RANTAU ASIA (SHURA) Dengan kerjasama TERAS Pengupayaan Melayu Jamaah Islah Malaysia 20 Jamadil Akhir 1425H bersamaan 7 hb Ogos 2004 Di Anjung Rahmat, Gombak, Kuala Lumpur. BERASASKAN petunjuk dari Firman Allah: Surah Syura : 38 Surah Al-Imran: 159 KAMI perwakilan dan peserta seramai 150 orang yang hadir dan berpartisipasi dalam Seminar Masa Depan Demokrasi dan Gerakan Islam di Nusantara pada 7 hb Ogos 2004 bersamaan 20 Jamadil Akhir 1425H terdiri dari wakil berbagai organisasi Islam , badan bukan kerajaan (NGO) serta aktivis Islam dari kalangan ulama’, ahli akademik, cendekiawan, ahli politik , ahli professional, mahasiswa dan wartawan dari beberapa Negara iaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand dan   Kemboja telah berbahas, mengkaji dan menilai kedudukan umat Islam dalam

Ke Desa Teman Muallaf di Machen, South Wales

Image
Surat Shofwan Karim dari London (5) Ke Desa Teman Muallaf di Machen, South Wales Bediri belakang Imnati, Tania, Ian dan depan Dior Di Eero Pratomo dan Adam Putra Shofwan. (Foto: SK) Ian dan Tania dua dari kanan, bersama Dior, Imnati dan Adam di depan rumah ibu-ayah Tara di Desa Machen, Newfort, South Wales. (Photo: SK) Sahabatku H. Darlis, Zaili, Hasril dan Eko yang baik. Kalau kami naik Bus National Express dari London ke Desa Machen, South Wales akan menghabiskan waktu lebih kurang tiga jam. Bersama staff KBRI dengan mobil sendiri kami lebih cepat sampai ke wilayah tujuan. Namun untuk mencapai desa dan alamat rumah, kami agak lama. Berputar-putar mengikuti peta yang ada di tangan Pak Heru, sekretaris pribadi Wakil Dubes. Pak Gede, yang mengemudi turun naik mobil menanyakan alamat yang dimaksud.             Hari itu Kamis, 29/7. Kami terpaksa mengatur jadwal ketat. Karena pukul 15.00 sore sudah ada pula pertemuan dengan Dr. Hassan Abedin, Development Officer, Oxford Ce